KESELAMATAN SCAFFOLDING

Scaffolding memiliki potensi bahaya terhadap pekerja ketika memasuki atau meninggalkannya. Agar aman, scaffolding harus terbuat dari material khusus yang diizinkan. Pencegahan bahaya jatuh harus dilakukan terhadap pekerja diatasnya, termasuk pencegahan terhadap benda-benda jatuh.

POTENSI BAHAYA (HAZARD):

-Kegagalan komponen staging atau beban berlebih dapat menimbulkan keruntuhan unit keseluruhan atau sebagian menyebabkan pekerja terjatuh.

- Pekerja jatuh dari staging akibat lemahnya sisi penguat.

- Benda-benda jatuh dari staging dan melukai pekerja dibawahnya.

- Lonjakkan (misalnya pergerakan lantai kerja) ketika bekerja dengan floating

scaffolding.

- Pekerja diatas scaffolding terjatuh ke lantai dibawahnya.

- Benda-benda jatuh dari scaffolding dan mengenai pekerja dibawahnya.

PERSYARATAN:

- Semua scaffolding dan penyangganya harus mampu menyangga beban sesuai

rancangannya dengan factor keamanan tidak kurang dari 4.

- Semua kayu yang digunakan dalam konstruksinya harus lurus dan tidak cacat/rusak.

- Scaffolding harus terawat dan dalam kondisi aman. Setiap komponen yang patah,

terbakar atau kerusakan lainnya harus diganti.

- Benda-benda tidak stabil seperti drum, box, kaleng, tidak boleh dipergunakan

sebagailantai kerja (platform) ataupun penyangga lantai kerja.

-   Scaffolding dalam pemasangan, pemindahan, pembongkaran, perubahan/modifikasi

harus dalam pengawasan personil yang berkompeten.

-   Pengelasan, pemanasan, riveting, atau pekerjaan dengan api terbuka (open flame)

tidak boleh dilakukan diatas staging gantung yang menggunakan fiber rope, dimana wire

rope akan mudah rusak akibat kerja panas.

-  Lifting bridles pada lantai kerja gantung dari crane harus mempunyi 4 kaki sehingga kestabilan lantai kerja terjamin.

-  Jika hook crane memiliki kunci pengaman (safety latch), lifting bridles pada lantai kerja

gantung dari crane harus terikat dengan shackle ke lifting block, dengan kata lain harus

dibuat tindakan pencegahan bahaya lepas dari hook crane.

PAPAN LANTAI KERJA:

-Papan untuk lantai kerja lebarnya tidak boleh kurang dari 2 x 10 inch (50 cm,OSHA).

-Lantai staging tidak kurang dari 50 cm lebarnya kecuali dalam hal akibat struktur

 kapal  membuatnya tidak mungkin menyediakan lebar yang dimaksud.

-Papan platform yang dibangun keluar bagian penyangga pada ujung lain,
 panjangnya sekurangnya 6 inch (15 cm), jika lebih dari 12 inch maka papan harus

    dikencangkan ke bagian penyangga.

   -Papan tidak boleh melampaui beban kerja.

GUARDRAIL DAN TOEBOARD:

-Scaffolding dengan ketinggian lebih dari 5 kaki (150 cm) diatas permukaan, atau dengan jarak tertentu diatas air, harus dilengkapi dengan rel:

Rel atas (top rail) tingginya 42 inch (105 cm) sampai 45 inch (112,5 cm)

Rel tengah (mid rail) berada ditengah antara lantai dengan rel atas

      -Rel terbuat dari 2 x 4 inch (2 x 10 cm) papan, flat bar atau  pipa.

Jika menggunakan penyangga kaku, taut wire atau fiber rope harus cukup kuat.

Jika jarak antara penyangga lebih dari 8 kaki (240 cm), rel harus sebanding kekuatannya dengan 2 x 4 inch papan.

Rel harus kuat dan aman.

Jika terarah dengan kerja panas atau bahan kimia, rel dari fiber rope tidak digunakan.

Rel yang terbuat dari rantai juga dapat digunakan mengikuti persyaratan yang berlaku.

  

-Penggunaan rel dapat diabaikan jika struktur kapal menghalangi pemakaiannya.

Jika tidak menggunakan rel, pekerja yang bekerja diketinggian lebih dari 5 kaki dan diatas permukaan keras, harus menggunakan harness atau lifelines.

Pekerja yang bekerja diatas air harus dilengkapi dengan  buoyant work vest (berupa life jackets atau ring)

-Pekerja harus terlindung dari bahaya jatuh kekapal (akibat swinging) ketika bekerja

diatas floating scaffolding.

-Untuk mencegah peralatan dan material jatuh menimpa pekerja dibawah, scaffolding dilengkapi dengan papan kaki (toeboard), berukuran  sekurangnya 1 x 4 inch papan.

AKSES KE SCAFFOLDING:

-Scaffolding dengan ketinggian lebih dari 5 kaki memerlukan akses seperti

ladder ramp, stairway.

-Ramp dan stairway harus dilengkapi dengan handrail setinggi 36 inch (90 cm) juga

midrail.

-Tangga harus disediakan sehingga pekerja tidak perlu melangkah lebih dari satu

langkah ke lantai kerja.

-Scaffolding yang dibuat dari tangga harus mengikuti persyaratan khusus.

-Scaffolding lebih dari 3 kaki dibawah titik akses membutuhkan sifat dapat berpindah pindah, langsung atau sejenis Jacob ladder.

GREEN BUILDING

What is green building?

A ‘green’ building is a building that, in its design, construction or operation, reduces or eliminates negative impacts, and can create positive impacts, on our climate and natural environment. Green buildings preserve precious natural resources and improve our quality of life.

There are a number of features which can make a building ‘green’. These include: 

• Efficient use of energy, water and other resources
• Use of renewable energy, such as solar energy
• Pollution and waste reduction measures, and the enabling of re-use and recycling
• Good indoor environmental air quality
• Use of materials that are non-toxic, ethical and sustainable
• Consideration of the environment in design, construction and operation
• Consideration of the quality of life of occupants in design, construction and operation
• A design that enables adaptation to a changing environment

Any building can be a green building, whether it’s a home, an office, a school, a hospital, a community centre, or any other type of structure, provided it includes features listed above.

Type of Green Buildings

Passive House

The Passive House Standard promotes airtight design by maximizing thermal performance and utilizing mechanical ventilation.

Developed by the Passivhaus Institut in Germany, the Passive House ethos help building operators obtain e superior thermal comfort and indoor air quality — without the need for conventional cooling and heating techniques.

Highly efficient design alternatives decrease a building’s energy cost significantly, providing a viable solution to increasing energy demands and associated expenses.

For this reason, Passive House has become a popular design choice for buildings undergoing retrofits. Any masonry buildings in New York City, for example, are receiving a Passive House facelift.

LEED

Another viable option for green building certification is Leadership in Energy and Environmental Design (LEED), a rating system created by theU.S. Green Building Council (USGBC).

LEED considers various aspects of a building’s design and assigns  ratings based on the satisfaction of credits and prerequisites. By embracing integrative design principles, LEED has become one of the most popular and comprehensive green building rating systems in the world.

At Stanford University, the LEED Platinum Jerry Yang and Akiko Yamasaki Environment + Energy Building stands as an example of sustainability in the built environment.

Net Zero Building

To be classified as net zero, a building must produce as much energy as it consumes.

The International Living Future Institute currently administers Net Zero Energy Building Certification, which can also be recognized by a HERS Index Score of 0.

The best way to operate a Net Zero building is to be as energy conservative as possible. One of the best ways to conserve energy consumption is to install an on-site renewable energy source.

For example, the Aldo Leopold Legacy Center–a LEED Platinum, Net Zero Energy Building located in Baraboo, WI — requires 70 percent less energy than an average building its size.

TYPES OF SCAFFOLDING

STEP SCAFFOLDING

a.Mudah dipasang, pendirian cepat dan pembongkaran.

b.Tiub keluli berkekuatan tinggi, selamat, tahan lasak dan boleh dipercayai.

c. Pemilihan besar saiz kunci cincin.

d. Jarak kunci pendakap khas untuk menyesuaikan inventori sedia ada

e. Masa penghantaran yang singkat, dengan stok.

BIRDCAGE SCAFFOLDING

1. Birdcage biasanya digunakan di bangunan di mana akses diperlukan, pada paras yang tinggi, contohnya siling. Birdcage adalah perancah bebas yang terdiri daripada lebih daripada dua baris Standard dalam kedua-dua arah yang disambungkan oleh Ledger Beams pada setiap ketinggian lif. Pengangkat atas dihiasi untuk membentuk platform akses untuk kerja.

2.HACK Birdcages boleh dibina dengan lebih daripada satu ketinggian lif atau lif tunggal. Beberapa ruang perancah boleh disatukan untuk menyediakan kawasan akses yang berterusan.

COUPLE SCAFFOLDING

Ini adalah salah satu jenis perancah keluli terawal dan terdiri daripada dua bahagian, termasuk tiub dan klip, yang kadang-kadang dipanggil 'pasangan'. Idea ini sangat mudah dan satu sebab mengapa ia begitu popular adalah kerana kemudahan dalam perhimpunan dan pembongkaran. Untuk mendirikan perancah, anda perlu menyambungkan tiub bersama-sama untuk membuat jangka panjang dan kemudian menyambungkan menegak dan mendatar bersama-sama dengan pengapit yang dibina khusus untuk tiub-tiub ini.

SINGLE SCAFFOLDING

Perancah tunggal biasanya digunakan untuk batu bata dan juga dipanggil perancah lapisan batu bata. Perancah tunggal terdiri daripada piawai, lejar, putlogs dan lain-lain, yang selari dengan dinding pada jarak kira-kira 1.2 m. Jarak antara piawai adalah kira-kira 2 hingga 2.5 m. Ledger menghubungkan piawaian pada jarak menegak 1.2 hingga 1.5 m. Putlogs diambil dari lubang yang tersisa di dinding ke satu ujung ledger. Putlogs diletakkan pada selang 1.2 hingga 1.5 m.

CANTILEVER SCAFFOLDING

Ini jenis perancah yang kebiasaannya disokong pada siri jarum dan jarum ini dikeluarkan melalui lubang di dinding. Ini dipanggil perancah jenis bingkai tunggal. Dalam jarum jenis yang lain dicampakkan di dalam lantai melalui bukaan dan ini dipanggil perancah jenis rangka bebas atau berganda. Penjagaan perlu diambil semasa pembinaan kantilever perancah.

SUSPENDED SCAFFOLDING

Dalam perancah yang digantung, platform kerja digantung dari bumbung dengan bantuan tali wayar atau rantai dan lain-lain, boleh dibangkitkan atau diturunkan ke tahap yang diperlukan. Jenis perancah ini digunakan untuk kerja-kerja pembaikan, penunjuk, lukisan dan sebagainya.

RAKING STRUT

Strut ditetapkan pada sudut ke arah menegak untuk menyokong kerangka ketika penggalian.

HORIZONTAL STRUT

Teknik menendang terbang memfokuskan pada strut mendatar atau pantai yang diletakkan di antara dinding, diamankan ke plat dinding dan disokong oleh rangkaian jarum, atau rasuk yang lebih pendek, dan keluli pembinaan keluli. ... Pukulan cenderung mendapatkan sokongan tambahan daripada jarum di bahagian atas dan memukul, atau meniup sills, di bahagian bawah.

DEAD STRUT

Pantai mati terutama digunakan untuk membawa beban menegak dari dinding, bumbung dan lantai. Ini sering diperlukan apabila pembukaan sedang dibuat di dinding, atau tembok pengisi beban yang cacat sedang dibina semula. Susunan balok dan tiang menyokong berat struktur dan memindahkannya ke asas tanah yang kukuh di bawah.

Client

What is client?

A client somebody who buys goods or pays for services. Companies and other organizations may also be clients. As opposed to customers, clients usually have an arrangement or a relationship with the seller.
 

Client Role

• Being responsible for the execution of the project from the initial idea to implementation
• Choosing the players involved in all stages from design through construction to long term management
• Ensuring that the needs of building users/customers are met
• Ensuring that the relevant permissions are secured (planning etc) in partnership with the professionals appointed to the project
• May also be financier and eventual owner

Duties of Client - Checklist

The main duties of the client on all construction projects are to:

• Ensure that suitable management arrangements are made for the project
• Select & appoint a competent and resourced Principal Designer.
• Select & appoint a competent and resourced Principal contractor.
• Notify the relevant enforcing authority of certain projects (notifiable).
• Ensure sufficient time and resources are allowed for all stages of the project.
• Provide the pre-construction information (PCI) to the designers and contractors.
• Verify the sufficiency of the construction phase plan (CPP) prior to construction commencement.
• Verify that suitable welfare facilities are in place prior to construction commencement.
• Contractor training - Ensure the necessary information, instruction and training is received and appropriate supervision is provided to comply with the regulations.
• Ensure co-operation and co-ordination between the client's employees and client contractors with the project contractors where the client's work activities overlap the construction work and to enable others to perform their duties.
• Subsequent to receipt of the health and safety file from the Principal Designer, maintain the information up to date and provide access to any person who needs to see it for health and safety purposes.